Kamis, 18 April 2013

Kapur Tulis atau Spidol


Kapur Tulis atau Spidol
 
Saat ini, kebanyakan papan tulis menggunakan whiteboard, dengan alat tulisnya adalah spidol.

Baik itu di ruang kuliah, ruang sekolah, ruang kursus, ruang presentasi, sampai di ruang belajar anak (jadi berasa udah punya anak), alat oret-oretnya menggunakan whiteboard.
 
Kapur tulis sudah tergeser oleh spidol, karena spidol dipandang lebih rapi, efisien, modern, dan (katanya) lebih sehat.
Sedangkan kapur tulis dipandang lebih kuno, belepotan di tangan, berdebu, dan terutama mengganggu kesehatan pernafasan.

Padahal menurut penelitian di laboratorium ITB, barusan di Trans7: Asal Usul, dibuktikan bahwa kandungan dalam kapur tulis tidak membahayakan pernafasan.
(maaf tidak bisa copy-paste siaran TV di sini)

Hanya mungkin butiran kapur tulis kadang menyebabkan sedikit rasa panas di kulit (untuk beberapa orang). Tapi karena debu kapur tulis tergolong ukuran besar, butirannya tertahan oleh filter udara pertama dalam tubuh, sehingga tidak sempat masuk ke dalam paru-paru.

Justru bahan kimia pelarut dalam spidol yang terhisap tubuh, dapat mengganggu kesehatan, karena ukurannya yang lebih kecil dan lebih berbahaya.

Jadi, sebaiknya dibudayakan kembali penggunaan kapur tulis, toh jika diperlukan, kapurnya dapat dipotong dan dilemparkan ke siswa yang ngantuk.



Tidak ada komentar: